Spesifik, Peserta Batik Jepara dan Tenun Karnaval Memakai Kostum Kerajinan Bambu

32.jpg

Spesifik, Peserta Batik Jepara dan Tenun Karnaval Memakai Kostum Kerajinan Bambu

Bukan hanya batik dan kain lurik rata-rata Troso, sejumlah peserta menggunakan kostum dari bahan limbah. Sebagai contoh,
Peserta menggunakan aksesoris compact disc. Tutup botol tidak hanya itu dan botol minuman nutrisi pun terbentuk
Aksesoris pakaian Kategori pemula diikuti oleh anak muda, TK dan SD yang paling banyak
Peserta muda berusia. Dari sekolah menengah pertama, SMA, dan mahasiswa umum, sedangkan dari kelas. (*) “Batik Jepara
Dan Tenun Karnaval berbeda dengan kota lain, disini kami menghadirkan keunikan Jepara dengan batik dan tenun
Trosonya, “kata Koordinator Acara Jepara Batik dan Tenun Karnaval, Indria Mustika, Minggu. Mereka tidak berjalan ke catwalk di sebuah
Ruangan seperti fashion show seperti umumnya. Peserta yang mendemonstrasikan model. JEPARA – Sebanyak 80 peserta Jepara
Karnaval Batik berayun di sekitar jalan Kartini Jepara. Mereka menunjukkan gaya yang dirancang se imajinatif mungkin,
Minggu (17/4/2016) siang. “Beberapa peserta menggunakan daur ulang limbah, bukan instruksi dari panitia,
Tapi para peserta sangat kreatif dalam membuat kostum dengan bahan limbah, “jelas Ketua Komite ini
Festival Kartini IV 2016, Hadi Priyanto. Lurik troso dan lomba busana batik telah diikuti oleh 80 peserta terbagi menjadi
Dua kelas dan lanjutan. Ban luar ban juga digunakan oleh peserta untuk dilampirkan aksesorisnya. Sejumlah peserta
Ada yang memakai kostum dengan campuran kertas, kantong plastik, karung, dan batik.Baca juga: plakat kayu


Leave a comment